Langsung ke konten utama

Sagitarius A*, Lubang Hitam Supermasif di Jantung Galaksi Bima Sakti


Selama sebagian besar sejarah peradabannya, umat manusia meyakini bahwa Bumi itu datar, dan jika berlayar terlalu jauh mengarungi lautan, maka kita akan jatuh dari tepian Bumi.
 
Bagi manusia modern, konsep semacam itu terdengar lucu karena kita cukup beruntung memiliki citra Bumi secara keseluruhan, untuk melihat bentuk planet kita yang sebenarnya.
 
Namun, dibutuhkan perkembangan teknologi selama ratusan tahun untuk mengambil foto planet Bumi yang tidak tersedia bagi nenek moyang kita.
 
Tahukah kamu, untuk melihat seluruh planet secara utuh, para ilmuwan harus menempuh perjalanan sejauh 20.000 kilometer dari permukaan Bumi ke luar angkasa.
 
Sekarang bayangkan seberapa jauh jarak yang harus ditempuh untuk memuat semua (300 miliar bintang), di galaksi Bima Sakti dalam satu jepretan kamera.
 
Saat ini kita belum mampu melakukannya, tetapi para ilmuwan dapat memotret sebagian kecil wilayah Bima Sakti, seperti wilayah pusat galaksi yang diabadikan oleh Observatorium Sinar-X Chandra NASA.
 
Bima Sakti adalah sebuah galaksi spiral menyerupai pusaran air, dengan garis-garis panjang gas dan debu kosmik yang mengitari pusat galaksi. Layaknya pusaran air, benda yang mengapung terlalu dekat dengannya akan diseret ke tengah dan hilang selamanya.
 
Jantung galaksi adalah wilayah yang paling kacau dan berbahaya di Bima Sakti, karena menampung sebuah lubang hitam supermasif yang diberi nama Sagitarius A*.
 
Apa pun yang berada terlalu dekat dengannya, akan ditarik oleh gaya gravitasi kuat lubang hitam, sehingga tidak memiliki peluang untuk melepaskan diri.
 
Batas yang menandai titik tidak bisa kembali dari lubang hitam disebut Horizon Peristiwa. Bahkan cahaya sekalipun tidak akan bisa melepaskan diri dari monster kosmik yang luar biasa ini, jika melanggar batas Horizon Peristiwa.
 
Kabut berwarna biru yang merupakan molekul gas panas, ditemukan mengambang sangat dekat dengan Horizon Peristiwa Sagitarius A*. Meskipun terkenal rakus, para astronom menduga Sagitarius A* hanya akan mampu menelan sejumlah kecil gas panas, sementara sisanya akan dimuntahkan.
 
Pada akhir tahun 2013, para astronom menemukan suar sinar-X berenergi tinggi yang meletus dari jantung Bima Sakti. Letusan itu diketahui 400 kali lebih terang daripada suar sinar-X sejenis yang berasal dari lubang hitam supermasif.
 
Sekitar satu tahun berselang, para astronom kembali menemukan suar serupa yang hanya 200 kali lebih terang dari lubang hitam supermasif yang sama.
 
Para astronom menggagas dua teori tentang apa penyebabnya. Yang pertama adalah gaya gravitasi kuat lubang hitam merobek asteroid yang melintas terlalu dekat. Puing-puing asteroid memanas hingga jutaan derajat sebelum dikonsumsi oleh lubang hitam. Teori kedua melibatkan medan magnet di sekitar lubang hitam yang tidak stabil, menyebabkan letusan sinar-X yang tergolong masif.
 
Fenomena serupa sebenarnya kerap diamati terjadi di Matahari kita sendiri, yang disebut suar surya.
 
Inilah area di sekitar Sagitarius A*, lokasi di mana suar dahsyat pada tahun 2013 terjadi.
 
Sumber: Space Scoop: Sagittarius A* Black Hole Part 1, Space Scoop: Sagittarius A* Black Hole Part 2
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang